Melalui kompetisi bertajuk "Semua Anak Membaca: Sebuah Tantangan Besar untuk Pembangunan", para pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga pendidikan di Indonesia diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi global sebagai upaya meningkatkan angka melek huruf dunia.
Sunday, December 18, 2011
Program Inovasi Pemberantasan Buta Huruf di Dunia
Melalui kompetisi bertajuk "Semua Anak Membaca: Sebuah Tantangan Besar untuk Pembangunan", para pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga pendidikan di Indonesia diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi global sebagai upaya meningkatkan angka melek huruf dunia.
Sunday, December 11, 2011
Saturday, November 26, 2011
Blog fest FISIP 2011
ah, udahlah. Fokus ke acara, ^_^
Thursday, November 24, 2011
Kongres Luar Biasa Himpunan Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi Indonesia (KLB HMPII) 18-20 Nov 2011
Actually this is my first time join the conggress, especially national library and information student.
So, i was amazed with all of the activity. hehe.
So, Himpunan mahasiswa perpustakaan dan informasi Indonesia (HMPII) is the national organization that focus on how to create the togetherness between library and information science's student in Indonesia in national unity of spirit.
I've got so many experiences and new friends of course. hehe,
Sunday, November 6, 2011
Setting Logon Screen
Wednesday, October 26, 2011
Part time D3 Perpustakaan UNS 2009
There's so many memories from working together in UPT Perpustakaan UNS for 1 year. From that, i know bunch characteristic of 15 peoples. Even they're 'lil nerd, absurd, crazy, and sometimes make me release my patient (ok, this is weird, ^^, ), But, they have filled my day become extra ordinary. Love them so much..
Counting down to the last day...
D'last day we work..
D'last day we serve for..
D'last day we together in there..
But i hope,
our sense of belonging,
togetherness,
laugh,
sad,
mad,
mock,
tease,
everything that we did together doesnot stop.
Please don't forget it.
Don't forget our friendship,
our togetherness..
Someday i'll miss all of u.
All those crazy things u did,
All those crazy think u said,
everything about u in one year.
Someday, we'll meet again.
We'll tell about our past that can change our future,
to be the best we can do.
Sunday, October 16, 2011
Membuat Cloud
Caranya mudah sekali. Pertama-tama kita diharuskan untuk sign up / mendaftar terlebih dahulu.
Kemudian, kita diwajibkan sign in dengan password yang telah dikirimkan tagul untuk kita.
Setelah itu, kita dapat mempersonalisasi cloud yang kita inginkan di tag my clouds.
Setelah selesai, tinggal di share. Mudah bukan? Coba aja sendiri. ^^,
Saturday, October 15, 2011
Biografi S. R. Ranganathan
Biografi singkat dari Shiyali Ramamrita Ranganathan yaitu:
- Lahir pada tanggal 9 Agustus 1892 di Shiyali, Madras, India.
- Bersekolah di Sekolah Tinggi Hindu di Shiyali, di Madras Christian College (di mana Beliau mengambil gelar BA dan MA dalam matematika pada tahun 1913 dan 1916), dan di fakultas keguruan, Saidapet.
- Pada tahun 1917 Beliau bergabung dengan universitas negeri di Mangalore.
- Dari tahun 1920 sampai 1923 Beliau kemudian mengajar di Universitas Negeri Coimbatore, dan di Universitas Madras, pada 1921-1923.
- Pada tahun 1924 Beliau diangkat sebagai pustakawan pertama dari Universitas Madras, dan untuk menyesuaikan dengan jabatan, Beliau pergi ke Inggris untuk belajar di Universitas Negeri di London.
- Tahun 1925 sampai 1944 Beliau mengambil pekerjaan di Madras sampai 1944.
- Tahun 1945-1954 Beliau menjabat sebagai pustakawan dan sebagai profesor ilmu perpustakaan di Universitas Hindu di Varanasi (Banaras), dan 1947-1954 Beliau mengajar di Universitas Delhi.
- Tahun 1954-1957 Beliau terlibat dalam penelitian dan penulisan di Zürich.
- Beliau kembali ke India pada tahun terakhir dan menjabat sebagai profesor tamu di Universitas Vikram, Ujjain, sampai tahun 1959.
- Pada tahun 1962 Beliau mendirikan dan menjadi kepala Pusat Dokumentasi dan Penelitian Pelatihan di Bangalore, dan pada 1965 Beliau diberi penghargaan oleh pemerintah India dengan gelar profesor riset nasional di ilmu perpustakaan
Prinsip-prinsip SR. Ranganathan dituangkan dalam 5 hukum dari Ilmu Perpustakaan atau Five Laws of Library Science adalah pertama dan, sampai saat ini, satu-satunya definisi yang jelas dari suatu fungsi-fungsi dan tanggung-jawab perpustakaan. Meski dapat dikatakan bahwa Hukum tersebut menuntut perenungan dan pengalaman sebelum menuju kepada kesempurnaan untuk digunakan sebagai petunjuk penting untuk pustakawan-pustakawan dengan potensi yang ada, untuk merencanakan dan menyediakan jasa pelayanan di dalam semua jenis perpustakaan.
Five Laws of Library Science yang diungkapkan oleh SR. Ranganathan adalah :
1) Books are for use
Penekanan pada hukum yang pertama ini adalah bahwa perpustakaan harus mendapatkan pustaka dan membuat bahan perpustakaan tersebut mudah untuk digunakan oleh pemustaka , karena prinsip dasar hukum yang pertama ini mengandung dasar bahwa buku itu ada untuk digunakan.
2) Every reader his/her book
Hukum kedua ini mengungkapkan isu perdebatan yang fundamental antara harga koleksi dengan kebutuhan dasar pemustaka yang harus bisa mengakses koleksi yang mereka butuhkan. Hal ini membuat pengadaan menjadi sesuatu yang sangat penting, pengadaan harus mengakomodir kebutuhan pemustaka.
3) Every book, its reader
Hukum ini menekankan pada isu dasar tentang open access atau layanan terbuka sebuah perpustakaan. Open access artinya bahwa koleksi dapat diakses dengan bebas oleh pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya, ketika ada pemustaka akan mengakses koleksi tertentu, maka koleksi tersebut harus pasti dapat ditemukan. Hal ini adalah menjadi tugas pustakawan dalam menjamin bahwa hubungan antara koleksi dengan pemustaka harus harmonis, dan kecepatan akses dalam penemuan kembali koleksi di perpstakaan harus dimaksimalkan.
4) Save the time of the reader
Kebijakan harus dirumuskan sesuai dengan kebutuhan pemustaka Jangan sekali kali membiarkan pemustaka kebingungan dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan dan diolah perpustakaan harus disesuaikan dengan tujuan perpustakaan serta harus disesuaikan dengan lingkungan perguruan tinggi, kebiasaan dan sikap pemakai serta kebutuhan informasinya.
5) A library is a growing organism
Hukum kelima ini memberitahu kepada kita bahwa yang terpenting dari perpustakaan adalah bahwa perpustakaan itu selalu tumbuh dan berkembang serta berubah dan akan selalu mengalami hal seperti itu. Koleksi perpustakaan selalu bertambah dan berubah, teknologi terus berkembang mau dan budget juga selalu mengikuti perubahan itu. Perubahan-perubahan yang kompleks tersebut harus diantidipasi dan diimbangi dengan manajemen yang baik.
Sumber:
May, Michael. Shiyali Ramamrita Ranganathan. http://w3.uniroma1.it/vrd/mathematics/I-Ranganathan.html. Diakses tanggal 17 September 2011
Sri Rohyanti Zulaikha. 2009. Five laws of library science. http://pustakasiana.blogspot.com/2009/07/five-laws-of-library-science.html. Diakses 12 Oktober 2011
Tuesday, September 13, 2011
Google Plus (G+)
Langsung saja yak, Google+ ini isinya ada lingkaran-lingkaran, permainan, aliran, de el el. Banyak banget yang ingin coba jejaring ini, namun mereka harus bersabar karena orang yang di invite lah yang bisa menikmatinya. Walaupun masih versi beta, tapi udah lumayan kok.
hehe. . Tapi sekarang, udah gak butuh diinvite, kalian bisa buat langsung akunnya kok. Sudah bisa diakses semua orang.
Gambarnya google + ku, seperti yang di bawah ini nih, :)
Saturday, September 3, 2011
Aplikasi Android
Selain di android market, kita juga bisa mencari di mbah Google. Namun, ada aplikasi yang langsung bisa dipake, ada pula yang harus di "root" dulu. "Root" itu berarti mengubah sistem android agar user punya akses penuh ke sistem tersebut. Namun, kamu harus hati-hati yak kalo mutusin mau root hape kamu. Soalnya, bila ada file sistem yang ke delete ato di move, bisa-bisa hang ato malah mati tuh hape. hehe. Nah, berikut ini beberapa aplikasi yang "must have" di hape android kamu. ^_^
- widget locker
Berikut ini link downloadnya: widgetlocker
Selain itu masih banyak lagi aplikasi locker yang lainnya, seperti crazy home.apk, de el el.
- Aplikasi pro launcher
- Aplikasi Piano
Kalo mau download, klik disini: piano appplication
- Picsay
- Iquran
- Kamus
Sebenarnya buat aku, masih banyak lagi aplikasi yang must have di hape android. Tapi cukup segini dulu yak, lanjut entar-entar. hehe.
Saturday, August 27, 2011
Welcome Ramadhan
When i was a young teenage, i and my village's friends go to Parang Tritis Beach to celebrate it. But, we cannt go home early because the way home was so crowd. we have to wait inside our bus so long, and i hate waiting. We go home late, in the midnight. And because of that, i could not attend tarawih together. I feel so regret and i dont want do it again.
For me now, it just a tradition that u can do it or not.Whatever u will do, thats ur choice. Hehe.
At the end of this moments, every people is ready to buy some clothes, snack, and other things to welcome Ied day. I don't know why they do it. But, when i was a kid, my mom always buy new cloth for me before ied day, and i like it because my mom rarely buy new clothes for me. :). But, in process of time, i know it doesn't matter u wear new clothes or not in ied day, because there is another important thing to show off. It is ur behavior. U have to do and think better than before. Mature is a long process and everyone should go through it. So, cheer up and do everythings ur best with ur best own way.
The last thing about ramadhan is holiday travel. In Indonesia we call it "mudik". It is a moment when you come back to your home town. Thats very nice, i think. That is a time when all of our family meet together in their home town after they leave to the other far place for some reason, like work, marry, and etc, and i call it "silaturahmi". But, for me, silaturahmi not only i do when Ied day, but also you can do it every time u want, right.?
:)
Thursday, August 25, 2011
Library Internship Program
I'm 5th grade now, and i should thinking about intership program for 6th grade. And thats for the next 5 month again.. What a clever. hehe.
For me, this time is for mature and think seriously about the future. Hope i can get the best place for me to develop and increase my skill and my knowledge about my major.
^^
Thursday, July 28, 2011
Cara Backup Driver Komputer
Tips komputer kali ini adalah tentang Cara Backup Driver Komputer. Dimana backup driver sangat bermanfa’at apabila kita ingin menginstal ulang Windows, tapi CD drivernya hilang. Dan apabila anda sudah membackup driver, jadinya anda tidak perlu susah-susah mencari driver komputer anda di internet.
Software yang kita gunakan untuk Backup Driver adalah Driver Genius. Link download softwarenya ada dibawah ini.
DOWNLOAD SOFTWARE
Dan berikut cara backup driver komputer :
- Buka Driver Genius, pilih menu Backup Drivers dan pada Select the drivers you want to backup, centang opsi Current Used Drivers. Karena driver yang kita butuhkan cuma yang tidak bawaan Windows. Kalau sudah klik Next.
- Pada bagian Select the backup type, anda bisa memilih jenis backupnya. Untuk ini, saya pilih ZIP Archive. Setelah itu tentukan lokasi penyimpanan backup dengan klik Browse. Lanjut klik Next.
- Tunggu sampai proses backupnya selesai. Kalau sudah selesai, klik Finish dan buka lokasi anda menyimpan backup tersebut.
SELAMAT MENCOBA
sumber : http://www.binushacker.net/cara-backup-driver-komputer.html
Saturday, July 16, 2011
Wisata ke Malang
what a long time since i visited this blog...
Miss this blog so much. :D (ok, ini terlalu lebay..)
I gonna tell u 'bout my last holiday with my friends in Malang..
We spent 3 day and 2 night in there. Actually i didnt prepare a lot to go to Malang. I just brought some clothes, and snacks. This trip start at 10 P.M in boulevard of UNS. The first destination is breakfast and take a bath.. U can imagine that we arrived in there at 4.30 A.M. How cold it is to took a bath..Brr.But it's ok. After took a bath and breakfast, we continued our trip to the leather craft's shop.
U know that, we went along the Sidoarjo street, a place where the hot mud is. How terrible is in there. Next destination is in the Jatim Park 1. How amazing it is. I tried some games in there. It was very faboluous.
What Face Do U Wear?? --@ Jatim Park 1 |
Kesenian yang mengagumkan --@ Jatim Park 1 |
Look! Thats ME, Berani kann?? :) --@ Jatim Park 1 |
The last destination is Batu Night Spectacular (BNS). There are so many lamps and spectacular games. I was so excited but i was tired.
Di Batu Night Spectacular... Amazinnnggg :) |
Hope next chance i can go there again and enjoy the exciting athmosphere in there.
Bless me, GOD.
:D
Friday, June 3, 2011
Penerimaan Mahasiswa Diploma III Baru
Leaflet PMDK Diploma UNS
Leaflet SPMB UTUL UNS
Leaflet Jadwal tes khusus diploma UNS.
Ok, segitu dulu. Ntar kalo keterima jangan lupa say hai yak, :).
Thursday, June 2, 2011
Citra Pustakawan dan Penyebabnya
Definisi citra menurut Bill Canton adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi). Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi. Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personil, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan. Jadi dapat disimpulkan, citra adalah kesan yang muncul karena pemahaman suatu informasi mengenai berbagai kebijakan, personil, produk / jasa suatu organisasi / perusahaan.
Citra adalah realitas karena orang hanya dapat bereaksi terhadap apa yang mereka alami dan mereka rasakan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut.
2. Jenis Citra
Frank Jefkins dalam bukunya public relations (1984) dan buku lainnya essential of public relations (1998) mengemukakan jenis citra, antra lain:
a. Mirror Image (Citra Bayangan)
Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita.
b. Current Image (Citra yang Berlaku).
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
c. Multiple Image (Citra Majemuk).
Citra majemuk yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita.
d. Corporate Image (Citra Perusahaan).
Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
e. Wish Image (Citra Yang Diharapkan).
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.
3. Citra Pustakawan
Dalam permasalahan citra, menurut Cram ada beberapa komponen yang selalu dibicarakan berkaitan dengan profesi pustakawan, yaitu penampilan dan kepribadian, serta status dan gaji. Dua pasang kriteria tersebut selalu diperbandingkan dengan profesi lain. Sayangnya, kita selalu merasa berada di tingkat bawah. Padahal ada suatu keunggulan lain, namun tidak kita sadari, antara lain bahwa profesi kita merupakan profesi yang layak dipercaya. Buktinya pustakawan selalu berbicara sesuai dengan apa yang dia ketahui. Keadaan ini mengingatkan kita pada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa hanya orang yang berilmu yang akan menghargai ilmu. Hanya masyarakat terdidik yang akan menghargai pustakawan. Hal ini dikarenakan citra pustakawan merupakan cermin realitas bangsa. Citra pustakawan yang selama ini muncul diantaranya adalah: a. Profesi pustakawan kurang diakui sepenuhnya oleh masyarakat
Profesi pustakawan di Indonesia relatif baru apabila dibanding dengan profesi lain seperti kedokteran, advokat, guru, wartawan, dan lainnya. Oleh karena itu wajar apabila dalam perjalanannya masih mencari bentuk dan menyesuaikan diri. Dalam proses ini dihadapkan pada beberapa kendala antara lain menyangkut pada pengakuan terhadap ilmu perpustakaan dan profesi pustakawan, rendahnya kinerja pustakawan, dan kurangnya perhatian pada perpustakaan.
b. Pustakawan sebagai orang yang tidak selalu memiliki gelar sarjana, apalagi master.
Faktanya, sebagian anggota masyarakat terdidik kita (baca: akademisi) juga masih ada yang memandang profesi pustakawan dengan sebelah mata. Sebagian yang lain berpandangan bahwa untuk menjadi seorang pustakawan tidak harus menempuh jenjang pendidikan tinggi, seperti sarjana dan pascasarjana, namun cukup lulusan sekolah menengah dengan tambahan mengikuti kursus kepustakawanan selama satu atau dua tahun. Malah ada yang lebih ekstrim lagi cukup dengan mengikuti satu dua seminar/ pelatihan/ workshop kepustakawanan dan dengan bekal satu dua sertifikat saja mereka bisa dengan mudah menyandang titel pustakawan. Padahal untuk menjadi profesi pustakawan diperlukan berbagai keahlian khusus yang menunjang profesi tersebut.
Yang tidak kalah menariknya adalah sebuah kenyataan bahwa keterpurukan citra pustakawan dirusak oleh “pustakawan” sendiri. Pada saat ini kita sedang menyaksikan sebuah fenomena yang memilukan, yaitu para pengelola perpustakaan merasa malu atau minder mengenalkan dirinya sebagai pustakawan. Sampai ada seseorang yang latar pendidikan sampai jenjang S2 perpustakaan, akan tetapi tidak digunakan untuk menunjang kariernya sebagai pustakwan, malah memilih menjadi peneliti pusdokinfo dengan alasan predikat peneliti lebih keren daripada pustakawan. Demikian juga di kalangan mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, apabila ditanyakan tentang jurusan yang diambilnya, biasanya dengan malu-malu mengatakannya. Begitu juga banyak terjadi di perusahaan-perusahaan besar, bidang dokinfo—yang perpustakaan berada di dalamnya—menjadi bidang untuk menampung orang-orang “buangan.” Ditempatkan di bagian perpustakaan sama dengan dimasukan kedalam “peti mati” atau karirnya telah berakhir.
Citra tersebut bisa dirubah karena menarik tidaknya profesi pustakawan tergantung pada diri pustakawan itu sendiri. Sebab secara formal pemerintah telah mengakui dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara (Menpan) Nomor:33/Men/Pan/1998 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Keputusan tersebut kemudian direvisi menjadi SK Menpan Nomor:132/Kep/M/Pan/12/tahun 2002. Selain itu pustakawan telah memiliki organisasi profesi sebagai wadah yang menampung, merespon, membela, menyalurkan, membina dan mengembangkan anggotanya, baik dalam ruang lingkup nasional yang bernama Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Congress of South East Asean Librarians (Consal) untuk tingkat regional, maupun tingkat internasional yang bernama International Federation of Library Associations (IFLA), serta masih banyak forum atau organisasi yang lain.
c. Tunjangan untuk pustakawan sedikit
Pemeritah menghargai pustakawan sama halnya dengan masyarakat umum. Dari semua jenis fungsional yang ada, pustakawan berada pada “kasta” yang paling rendah, tentu saja dengan tunjangannya pun yang paling sedikit. Berikut ini merupakan perbandingan tunjangan jabatan berdasarkan jenis jabatannya, yaitu:
No. Jenis Jabatan Jenjang Jabatan Tunjangan Jabatan
1 Peneliti Utama 1.118.000
2 Perencana Utama 1.118.000
3 Perekayasa Utama 1.118.000
4 Pranata Komputer Utama 1.000.000
5 Perpustakaan Utama 500.000
6 Arsiparis Utama 500.000
Sumber: diolah dari Profil Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Badan Kepegawaian Negara, 2004.
Sedangkan sekarang menurut perpres nomor 47 tahun 2007 tentang jabatan fungsional pustakawan, tunjangan untuk pustakawan sudah bertambah menjadi 700.000 rupiah.
d. Penampilan Pustakawan
Pustakawan dalam melayani pengunjung / pengguna perpustakaan, dituntut untuk berpenampilan semenarik mungkin, karena penampilan merupakan hal yang pertama dilihat oleh pengunjung / pengguna perpustakaan. Dengan penampilan awal yang baik, akan memberikan kesan pertama yang baik pula terhadap pengunjung / pengguna perpustakaan,sehingga akan timbul rasa kagum, simpati, dan hormat terhadap pustawawan/karyawan perpustakaan. Dengan penampilan yang buruk akan memberikan kesan yang negatif. Hal ini dikarenakan penampilan merupakan citra perpustakaan dimata pengunjung / pengguna perpustakaan. Dengan penampilan yang baik, citra atau image perpustakaan juga akan baik, demikian pula sebaliknya.
Dalam prakteknya, penampilan seseorang tidak dapat dibohongi, artinya penampilan tidak dapat dibuat-buat namun harus dihayati dan dilakukan dengan penuh keikhlasan (kerelaan), Hilangkan rasa keterpaksaan dalam melayani pengunjung/pengguna perpustakaan, karena hal ini akan mengakibatkan penampilan menjadi tidak baik.
B. PENYEBAB TERJADINYA CITRA PUSTAKAWAN
Pustakawan sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka memposisikan pustakawan sebagai penjaga dan perawat buku dalam sebuah perpustakaan. Hal ini terjadi, karena pustakawan sendiri tidak mau bangkit dari pekerjaan rutin yang bersifat teknis belaka, diantaranya mengolah bahan pustaka, pelayanan sirkulasi, merawat buku-buku dan sebagainya. Berikut yang membuat citra pustakawan menjadi kurang baik :
1. Pustakawan kaku
Pustakawan sering menunjukkan ketidaksiagaan dalam memberikan pelayanan, sehingga terkesan kaku dan acuh kepada pengguna. Pengunjung sering merasa tidak nyaman, suasana kaku dalam perpustakaan, karena sikap petugas yang kurang luwes menyambut mereka. Perpustakaan menjadi tempat yang menyeramkan untuk dikunjung, karena pelayanan yang kurang memuaskan. Pengguna seharusnya merasakan perpustakaan seperti rumah mereka sendiri dengan pustakawan yang selalu bersahabat dan welcome kepada mereka.
2. Pustakawan tenaga buangan
Hal yang sangat disayangkan, pendapat yang mengatakan pengawas yang ditempatkan di perpustakaan tak lebih sebagai tenaga buangan. Artinya, sumber daya manusia yang ditempatkan di perpustakaan hanyalah orang-orang yang tidak mempunyai keahlian atau yang bermasalah. Alasan lain yang sering dikemukakan, karena pekerjaan di perpustakaan dapat dilakukan oleh setiap orang. Dengan demikian pustakawan tak lebih sebagai tenaga administrasi serta penjaga dan perawat bukus saja, tanpa memperhatikan tugas yang sebenarnya. Ironisnya dari lembaga induk juga tidak dapat memasang target ke depan bahwa syarat minimal tenaga pustakawan adalah memiliki keahlian di bidang perpustakaan, sehingga image terhadap perpustakaan khususnya pustakawan semakin terpuruk. Kehadiran sumber daya manusia yang handal akan menjadi partner bagi perpustakaan dalam rangka memberikan pelayanan. Tentu saja dengan dukungan sarana prasarana penunjang yang lengkap dan up to date.
3. Pustakawan tidak selalu memiliki gelar sarjana
Sebagian anggota masyarakat kita masih ada yang memandang bahwa untuk menjadi seorang pustakawan tidak harus menempuh jenjang pendidikan tinggi, seperti sarjana dan pascasarjana, namun cukup lulusan sekolah menengah dengan tambahan mengikuti kursus kepustakawanan selama satu atau dua tahun. Malah ada yang lebih ekstrim lagi cukup dengan mengikuti satu dua seminar/ pelatihan/ workshop kepustakawanan dan dengan bekal satu dua sertifikat saja mereka bisa dengan mudah menyandang titel pustakawan. Padahal untuk menjadi profesi pustakawan diperlukan berbagai keahlian khusus yang menunjang profesi tersebut.
4. Kurangnya pengakuan dan penghargaan terhadap lembaga perpustakaan di Indonesia.
Menurut Totterdell (2005), pustakawan masih memiliki masalah dalam hal citra dan status. Dia juga mengatakan bahwa dalam beberapa hal, masalah tersebut terlihat lebih buruk pada pustakawan akademik yang secara terus menerus berjuang untuk mendapatkan pengakuan atas kontribusi mereka yang sangat besar di lembaganya. Bahkan di Inggris, status, gaji dan citra pustakawan pada semua tingkatan dan unit-unit informasi selalu menjadi masalah, dan kebanyakan praktisi di sektor ini yakin bahwa situasi tersebut lebih memburuk daripada berkembang. Kondisi tersebut secara tidak disadari telah membentuk suatu kondisi dimana untuk menjadi masyarakat cerdas dibutuhkan perpustakaan, bukan pustakawan. Artinya, persoalan pustakawan menjadi persoalan internal lembaga perpustakaan, bukan persoalan masyarakat.
5. Tidak adanya standarisasi tugas.
Pustakawan tidak memiliki acuan yang jelas dalam memberikan layanan sehingga cenderung menggunakan standar pribadi masing-masing sehingga berpengaruh pada pelayanannya bagi pengguna yang berdampak munculnya citra pustakawan itu sendiri.
6. Tidak ada kesesuaian antara skill pegawai dengan bidang tugas yang sesuai. Penempatan staf yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu layanan akibat tidak diterapkannya sistem kepegawaian berbasis kompetensi.
7. Kemampuan berkomunikasi pustakawan yang tidak tepat.
Banyak keluhan pengguna yang timbul akibat kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Sebaliknya, banyak masalah yang dapat diselesaikan jika memiliki kemampuan komunikasi yang tepat, baik antar pustakawan maupun antara pustakawan dan pengguna.
8. Pustakawan yang kurang memiliki pengetahuan tentang pengelolaan perpustakaan.
Hal tersebut menyebabkan kurangnya pelayanan sehingga mengakibatkan generasi muda enggan untuk berkunjung ke perpustakaan dan pustakawan memiliki citra yang kurang baik. Salah satu contohnya, banyak perpustakaan yang mempunyai banyak buku tetapi administrasinya kurang baik, misalnya saja buku tidak dklasifikasikan. Hal ini akan menyulitkan pembaca untuk mencari buku yang diinginkan. Pustakawan sekarang tidak jauh beda dengan masyarakat pada umumnya. Ia dipekerjakan sebagai pustakawan, tetapi banyak dari mereka tidak memiliki dasar perpustakaan. Mayoritas pustakawan saat ini hanya mengerjakan tugas standar seperti klasifikasi, membuat katalog / kartu indeks, labeling tanpa dapat memahami kinginan pengunjung.
Friday, May 27, 2011
Studi Banding D3 Perpustakaan '09 UNS part II
Hari ini adalah hari pertama aku menghirup udara pagi di Jakarta. Hmm, rasanya berbeda kayak di kampung q yak, hehe. But, yasud lah. hehe. First destination today is Universitas Bina Nusantara (UBINUS). Perjalanan dimulai jam setengah 8. Tapi, macetnya itu lho. Gak nguatin. hadah. Sampe sana telat deh.
Baru keluar dari bis udah ngerasain panasnyoo Jakarta. Gosong dah ni muka. hemm. Ampe gedung UBINUS nya, wah, keren bo'. Kita disuruh kumpul naek ke lante 4/5 yak, lupa saya. hehe. Terus masuk ke ruangan yang di sana udah ada Mr. Oscar dan kawan-kawan. hhe. Jadi kayak gini toh pustakawan2 nya UBINUS, hehe. :)
Sambutan pertama oleh Mrs. Erna, beliau dulu GMnya Binus. Sambutannya bilingual bo', in Indonesian and english. Trus yang kedua oleh Mrs Riah. Beliau itu dosen ku. In english of course. hehe. And u know what who's the next? Its me. Ketua panitia ditunjuk buat kasih sambutan bhs inggris. Nervous dan bingung, jelass.
Suasananya kq mencekam banget yak, mana temen2 pada diem semua lagi, hadeh. kq jadi serius gini. Sampe di depan, rasanya kayak pengen beli bakso..hehe, lha abis sampe sana langsung laper aja bawaannya. Salah satu trik biar gak nervous yang kucoba waktu itu adalah gerak sana, gerak sini. (bentar2, ini mau nari apa mau kasi sambutan sih?) baru awal sambutan, udah minta maaf q sambil ketawa karena kelakuanku tadi. Tapi temen2 diem aja natap tajam setajam silet ke arahku(maav temen2 kalo saya kurang berkenan ^^'). Sempet juga ngebatin kenapa temen2 gak ada yg foto2in aku, padahal ini saat2 paling istimewa, hadudu (narsis? tetep, tapi gak kesampaian. haduh. Akhirnya selesai juga saat2 menegangkan ini.
Abis ntu, sesi penjelasan tentang apa itu perpust Binus. Nah, saat itu, GMnya, Mrs. Karen, dateng. Setelah Mr. Oscar ngasi penjelasan , Mrs. Karen pun ngasi penjelasan juga. In english of course. Sesi tanya jawabnya pun in english juga. haha, baru kali ini ngerasain atmosfir inggris yang kental banget. Setelah sesi tanya jawab selesai, kami diajak untuk ikut library tour disana.
Perpustakaan Binus, sudah dilengkapi teknologi RFID. Jadi, sistem sirkulasi koleksi semakin mudah dan sistem pengamanannya pun terjamin. Di sana, selain terdapat ruang untuk tempat koleksi, juga, ada ruang untuk diskusi, dan ada kantin mini di dalamnya. Keren yak. hehe.Setelah itu, kita berfoto2 bersama di depan perpustakaannya. That's all my sweetest moment for me in this morning (or afternoon? lupa. hehe)
Setelah dari Binus, perjalanan dilanjutkan ke Mahkamah Konstitusi. Sampai sana kita disambut langsung oleh sekjen MK, Bpk Djanedri M Gaffar. Acara dilanjut dengan presentasi pustakawan MK, dan abis itu kita diperlihatkan perpustakaan MK di sana. Kita makan siang di dome MK. keren banget. Bisa lihat monas dari ketinggian. Sayangnya waktu itu aku keburu waktu buat ke kamar mandi, jadi gak sempet foto-foto dengan background monasnya, haduh, nyesel ku.
Perpustakaan MK adalah perpustakaan hukum terlengkap di Indonesia. Teknologi yang digunakan sudah memakai teknologi RFID. Sehingga, keamanan koleksi terjamin. Semua masyarakat boleh menggunakan koleksi yang ada di sana, namun tidak boleh dibawa pulang. Ruang baca yang nyaman apalagi terdapat ruang baca di taman semakin menambah kenyamanan user dalam membaca koleksi di sana.
Abis dari MK, tujuan terakhir kita di Jakarta yaitu di Kick Andy. Syuting lagi bo', hehe. Sst, jangan bilang siapa-siapa kalo kita semua belon sempet transit untuk mandi. hehe. Dengan sekali semprot minyak wangi, badan pun fresh lagi. (Ceilee, sombong nian awak ni, hehe).
Sampai di sana, sambil menunggu syuting jam 7, kita dapet coffee break nih. Hadah, makan lagi ni aku. Makanannya enak sih, tapi gak aku habisin. Lha abis makan di MK, masak makan lagi. Masih kenyang nih. Gak ngebayangin nih ntar pulang ortu pangling gara-gara anaknya tambah gemuk. hehe. Trus di sela-sela nunggu, ada perfomance nyanyi dari temenku, mbak Dina. Suaranya keren bo'. Kapan yak ku bisa nyanyi seperti dia, (ngarep.com).
Syuting pun dimulai. Apesnya lagi, aku dapet kursi pojok pinggir atas. Haduh, feelingku kagak enak lagi nih. Gak bakalan kesorot lagi nih. Mana ac nya dingin banget lagi. Brr. Acaranya keren banget. Lucu lagi. Gak seperti yang kukira. hehe.
Setelah syuting, kita langsung transit ke hotel di Bandung. Nyampe sana jam 1 pagi. Rasanya capek banget. huft.
Good morning, sleep tight..
:)
Hari Keempat
Buenos dias..
Hola..
Nice morning in Bandung.
Adem banget, gak kayak di Jakarta walaupun di sini kagak pake ac. Tapi, aku sempet gak enak badan gara-gara kemaren mimpi buruk. Haduh, sudah sampe di negeri orang, tu mimpi buruk masi aja ngikutin. hmm.
Tujuan pertama hari ini ke SMA 3 Bandung. EsEmA nya berdekatan langsung dengan SMA 5.
Gedung SMA 3 ini masih bertemakan gedung-gedung kolonial Belanda. Perpustakaannya dikelola oleh 2 orang. Di sana ada ruang diskunyinya lho selain ruang baca. Yang unik dari perpustakaan ini yaitu buku-bukunya disusun menurut warna yang berbeda berdasarkan bidang ilmu. Jadi, koleksi yang disembunyikan bakal ketahuan.
Setelah itu, tujuan kedua kita adalah ke perpustakaan ITT (Institut Teknologi Bandung). Deket tempatnya ternyata, gak sampe berjam-jam. Karena perjalanannya tidak semacet Jakarta, kita sampe sana 1 jam lebih awal. Bisa istirahat nih, hehe.
Aku dan temenku, Anin langsung ke Mushola, karena udah waktunya sholat. Kita berdua nyari yang namanya masjid di mane. Tanya sana-sini akhirnya dapet tuh masjidnya. Sebelumnya sempet bingung masuknya lewat mana. Lha yang masuk cowok semua nda. Langsung berpikir kalo ITT ntu emang sekolah cowok. hmm. Perasaan dari tadi kagak ngeliat cewek yak. Didepan masjid ada penjual makanan. Sebelum kita nanya, eh dia udah jawab kalo tempat sholat cewek ntu lewat samping kanan. Yaudah deh kita muter terobos pager pula saking malu diliatin orang banyak. Hmm.
Abis solat kita balik ke bis, nanya ama ms biro, ada sisa makanan gak. Eh ternyata udah abis. Apes deh kita. Kemaren buang-buang makanan sekarang gak dapet. Lemess. Untung masnya baik hati. Kita ditraktir makan di kantinnya ITT. Kantin english bo'. Bakalan makan enak nih. :) Aku pesen spagheti temenku pesen ayam karaage. Hmm, yummy. Efek kesabaran mulai terasa :).
Saking asyiknya makan, ternyata temen-temen yang lain udah nyampe diatas. Jadi, kita cepet-cepet naek ke atas (kayaknya mulai laper lagi nih, hehe). Sampe sana udah dimulai presentasinya.
Perpustakaan ITT Telkom sudah menggunakan teknologi RFID. Suasana perpustakaan dan bentuk bangunan yang modern membuat user nyaman dalam menggunakan fasilitas yang ada.
Setelah dari ITT, kita langsung menuju tujuan terakhi kita. Yup, Cibaduyut. It's shopping time. :) Tapi, setelah jalan ke sana kemari, dapetnya cuman boneka ama jaket buat adekku, ama tas buatku. Pengennya sih beli sepatu, malah gak jadi. Haduh nyesel banget..
Saatnya pulangg.. Capek rasanya jalan-jalan. Kita sempet transit untuk makan malam. Disana sekalian perpisahan biro and sambutan panitia. Setelah itu ada games. Aku dapet doorprize isinya mangkok (padahal ngarep dapet lebih, hehe). Setelah itu penutupan disertai doa bersama oleh Pak Solikin. Nangis semua, termasuk aku. God forgive me, My parents forgive me too, please..
Abis itu kita pulang ke Solo. Badan gak keruan. Apalagi lewat jalan Nagrek. Pusing banget nih kepala. Mual. Untung sempet berhenti di tempat oleh-oleh. Jadi, bisa minum teh anget ama makan antimo. Hmm, jadi gak konsen beli oleh-oleh nih. Sampe di dalem bis langsung merem. Gak mau liat jalan. Lha pas liat kanan jalan aja ada truk terguling, padahal malem, gak ada penerangan, jalannya pas mendaki. Serem deh pokoknya. Pas bangun-bangun udah pagi ternyata. Mampir masjid sebentar untuk sholat shubuh. Abis itu lanjut perjalanan lagi. Sampe kampus jam 9.30.
Aku dijemput temenku kos. Sampe sana mandi bentar trus nganterin oleh-oleh ke perpustakaan. Tired. Tired. Tapi untungnya sudah selesai semua dengan lancar. Tak sia-sia perjuangan semua panitia. Good job, :).
I wanna that situation could happen again.
I'll miss that, when we laugh, breakfast, lunch, dinner, friendship, and all we did together.
gonna make it happen again.
:)
Sumber gambar: dokumentasi sendiri dan dari sie pubdekdok. :)
Tuesday, May 17, 2011
Studi Banding D3 Perpustakaan '09 UNS
Hari 1
Jadwal semula untuk berkumpul jam 09.30 menjadi molor sampai jam 11.00. Sebelum berangkat, kami semua diberi wejangan oleh Pak Alex, Kaprodi D3 perpustakaan agar membanggakan jurusan di mana pun kami berada. Sayangnya, beliau tidak bisa ikut dalam studi banding ini karena suatu hal. Jadi, yang akan mendampingi kami selama di sana yaitu Pak Solikhin, Bu Riah, dan Pak Daryono. Namun, Pak Daryono hanya bisa mendampingi pada hari ketiga.
Bus yang akan kami tumpangi yaitu 2 bis shark yang bergambar kartun warna-warni (Hadah, serasa anak TK ini kalo naek bis ini, hehe, but what so ever lah, hehe). Kebetulan aku naek bis 1, yang katanya anak bis 2, bisku lebih longgar, hehe. Karena aku mabuk darat, so, sebelum naek bis, makan antimo dulu (baca: makan kayak makan permen). Pahitnyoo..
Perjalanan kali ini mungkin akan jadi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Tapi aku yakin, banyak pengalaman indah yang dapat dipetik di sini. :)
Hari 2
Pagi-pagi sekali, kami sudah transit di SPBU. Untung sempat mandi di sana, kalau tidak kucel lah muka ni, hehe. Abis transit, perjalanan dilanjutkan ke perpustakaan rumah dunia di daerah Banten. Lama nian perjalanannya, mana belum dikasih sarapan lagi, hadeh.
Sampai di perpustakaan rumah dunia, baru deh makan-makan. Abis ntu, reportase dimulai. I'm ready :)
"Perpustakaan Rumah Dunia didirikan oleh Gol A Gong, seorang penulis yang karyanya banyak dipublikasikan ke mana-mana. Kekurangan fisik yang dimilikinya karena terjatuh dari sepeda di masa kecil, tak menghalanginya untuk berprestasi dan melakukan sesuatu yang berguna untuk sesama. Perpustakaan Rumah Dunia merupakan salah satu dedikasinya untuk masyarakat di sekitarnya. Gol A Gong berprinsip bahwa "iqro" yang artinya "bacalah" merupakan pondasi kesuksesan seseorang."
Setelah dari Perpustakaan rumah dunia, perjalanan langsung dilanjutkan ke studio Opera Van Java (OVJ). Ok, tujuan yang satu ini memang terkesan dadakan karena dalam rencana pun tidak dijadikan tujuan studi banding. Aku pun sempat terkejut (i was really surprised, bcoz noone told me and it didn't one of our plans).
Sampai di tujuan, aku pun sempat terbengong-bengong karena baru pertama kali masuk studio. (hadeh, tampang blo'onku kumat, ^^!) Yang paling bikin seneng ya karena habis ini syuting nda. Syuting perdana bo'. Walaupun cuma nonton doang and kenyataannya gak pernah nampang di kamera atw di layar kaca, hmm. But, it's ok lah.. Paling enggak bisa nonton live. hehe
Abis ke OVJ, rombongan meluncur ke studio hitam putih. Dan inipun bukan merupakan rencana studi banding kita. Shooting kedua ni (ceilee, sombong nian awak, hehe). Studionya terletak di daerah Pancoran dan kita dapet shift kedua. Nunggu lagi, mana entar hotelnya di daerah Jakarta utara lagi. Jauh nian. Hmm. Bintang tamunya Sandy Aulia. Dan aku pun tidak ke shoot lama lagi sebagai penonton. Hmm, efek dari sombong tingkat tinggi nih. Ampun Tuhan..
Hari 3
Setelah selesai dari studio hitam putih, kita langsung pulang ke hotel di daerah Mangga Dua. Rencana awalnya sih, abis dari Banten langsung shopping ke Mangga Dua. Tapi, gak jadi. Ya sudahlah. hehe. Aku dapet kamar berenam di lantai 7. Mana liftnya cuma ampe lantai 6 lagi. Kamar mandi di luar. Hadudu, antri mandi ni. Jam 02.00 pagi baru selesai mandi. Abis itu nyalain alarm karena harus antri mandi lagi, trus bobok dah. Sleep tight...
Bangun pagi kuterus mandi, hehe. Antri mandi lagi bo'. Brrr, untung ada hot water, jadi gak kerasa dingin padahal mandi jam 04.30. Mungkin pagi ini merupakan pagi terbersih ku karena gak sampe 5 jam udah mandi 2 kali. hehe. Abis mandi, terus sholat subuh, dan prepare buat perjalanan nanti.
to be continued
Saturday, May 14, 2011
Lomba Blog Pekan Informasi Nasional 2011
Aku kesana bareng ama ofiex, temenku. Saking rajinnya, jam 7 kurang udah ampe sana. Masih sepi banget. Haduh, terlalu rajin ya begini ni. hehe. Beberapa saat kemudian penonton mulai memadati kursi, bahkan ada yang berdiri karena tidak kebagian kursi. Untung dateng duluan, bisa milih tempat duduk aku. Hehe.
Acaranya seruu banget. Tarian-tariannya keren banget. The sweetest moment itu saat penari wanita duduk di paha penari pria. Pengeen, hehe. Bagian perangnya juga gak kalah keren, sama deh dagdigdugnya kayak film action. hehe. Abis acara selesai, kita sempet foto2 dulu (narsis tetep, (: ), trus pulang deh kita.
Paginya jam 9, kita blogging on the spot di taman budaya surakarta (TBS). Tempatnya itu persis di depan kos ku. Tinggal jalan juga nyampe. hehe. Acaranya disambut oleh Bapak, Tifatul Sembiring selaku menkominfo dan didampingi oleh Bapak Jokowi, walikota Solo. Selain blogging, di sana juga ada presentasi animasi juga. Pengumuman lomba blog akan diumumin 2 hari lagi. Tapi, hati dah mulai deg2an. hmm.
Hari yang ditunggu tiba. Aku dan temenku tidak jadi juaranya . :( Tapi, tak apalah. Banyak pengalaman yang diambil dari sini. Pokoknya, keep blogging :D
artikel solo spirit of Java
artikel Mangkunegaran Performing Art 2011
Saturday, April 30, 2011
My Stuban's Preparations
I never thought before that i'm nominate to be d' leader in stuban. And guess whats next? Voilla, i'm elected to be the leader in that election. I think it wud be great to be the leader and i've gud stuff in my mind. i never thought that my story begin. .
1st day
i've made my first meeting. i still dunno what sud i do, i dunno how to begin the meeting, and everythings that relate it. it b'coz i never be d' leader before. So, this is my 1st xperience, and i try to do my best.
We talk about d'committee, the show,bureau,and everythings that relate it. Actually, i wanna resign from all of this responsible b'coz of some reasons. First, i affraid if i can't do my responsible well, then there is some accident when i borrow key room to my leaders program. I broke his glasses. Oh GOD, i'm embarrassed b'coz this is my first time conversations and i've got mistake. I mean BIG mistake.
The result of that meeting are my committee reject me to resign (it wud be great responsible for me for the next day) and everyone got their own job to do. Next day wud be the busy day. :)
I hope, everythings wud be allright..
:)
1st week, 2nd week, 3rd week, 4th week
There is a lot of situations that almost made me give up. It looked like i mess it up. It starts from distrust (i mean about from never communication then sud adapt) from each committee to others, bureau selections, communication with "the top", and a lot of problems that i don't wanna remind again. And the bad thing is, in the middle of that month, i had mid test fo 2 weeks. Hmm, i can't concentrate my test well.
In one point, i thought that i can't do that, i can't continue this. Until in the middle of that night, i cryin' in silent. I dunno what sud i do for the next day. I've no confident to continue my responsibility. In my pray, i hope everythings runs well and work the best for all.
GOD, please bless me and help me to make it easy. In the morning, i wake up with new spirit and strength enough to face my day...
Thanks GOD. U're my everything.
:)
the gud things is we can get closer and our friendship can be better than before.
Last week
Voilla...
Counting down...
Just hope everythings gonna be okay and runs well.
:)
P.S : to much pain that we've felt and got. But we did our best we could.
I believe after a hurricane comes a rainbow.
Friday, April 29, 2011
Indeks Jurnal ilmiah
Jurnal adalah terbitan berkala yang berisi artikel-artikel. Sedangkan jurnal ilmiah merupakan salah satu jurnal akademik di mana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. jurnal ilmiah juga dapat berarti majalah yang khusus memuat artikel dalam suatu bidang ilmu tertentu. Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasanya diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis. hal ini biasa disebut peer review (ulasan sejawat).
Friday, April 22, 2011
Citra Pustakawan Masa Kini
- Definisi Citra
- Jenis Citra
b. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya. c. Multiple Image (Citra Majemuk). Citra majemuk yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita. d. Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. e. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.
- Citra Pustakawan
a. Profesi pustakawan kurang diakui sepenuhnya oleh masyarakat
Profesi pustakawan di Indonesia relatif baru apabila dibanding dengan profesi lain seperti kedokteran, advokat, guru, wartawan, dan lainnya. Oleh karena itu wajar apabila dalam perjalanannya masih mencari bentuk dan menyesuaikan diri. Dalam proses ini dihadapkan pada beberapa kendala antara lain menyangkut pada pengakuan terhadap ilmu perpustakaan dan profesi pustakawan, rendahnya kinerja pustakawan, dan kurangnya perhatian pada perpustakaan.
b. Pustakawan sebagai orang yang tidak selalu memiliki gelar sarjana, apalagi master.
Faktanya, sebagian anggota masyarakat terdidik kita (baca: akademisi) juga masih ada yang memandang profesi pustakawan dengan sebelah mata. Sebagian yang lain berpandangan bahwa untuk menjadi seorang pustakawan tidak harus menempuh jenjang pendidikan tinggi, seperti sarjana dan pascasarjana, namun cukup lulusan sekolah menengah dengan tambahan mengikuti kursus kepustakawanan selama satu atau dua tahun. Malah ada yang lebih ekstrim lagi cukup dengan mengikuti satu dua seminar/ pelatihan/ workshop kepustakawanan dan dengan bekal satu dua sertifikat saja mereka bisa dengan mudah menyandang titel pustakawan. Padahal untuk menjadi profesi pustakawan diperlukan berbagai keahlian khusus yang menunjang profesi tersebut. Yang tidak kalah menariknya adalah sebuah kenyataan bahwa keterpurukan citra pustakawan dirusak oleh “pustakawan” sendiri. Pada saat ini kita sedang menyaksikan sebuah fenomena yang memilukan, yaitu para pengelola perpustakaan merasa malu atau minder mengenalkan dirinya sebagai pustakawan. Sampai ada seseorang yang latar pendidikan sampai jenjang S2 perpustakaan, akan tetapi tidak digunakan untuk menunjang kariernya sebagai pustakwan, malah memilih menjadi peneliti pusdokinfo dengan alasan predikat peneliti lebih keren daripada pustakawan. Demikian juga di kalangan mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, apabila ditanyakan tentang jurusan yang diambilnya, biasanya dengan malu-malu mengatakannya. Begitu juga banyak terjadi di perusahaan-perusahaan besar, bidang dokinfo—yang perpustakaan berada di dalamnya—menjadi bidang untuk menampung orang-orang “buangan.” Ditempatkan di bagian perpustakaan sama dengan dimasukan kedalam “peti mati” atau karirnya telah berakhir. Citra tersebut bisa dirubah karena menarik tidaknya profesi pustakawan tergantung pada diri pustakawan itu sendiri. Sebab secara formal pemerintah telah mengakui dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara (Menpan) Nomor:33/Men/Pan/1998 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Keputusan tersebut kemudian direvisi menjadi SK Menpan Nomor:132/Kep/M/Pan/12/tahun 2002. Selain itu pustakawan telah memiliki organisasi profesi sebagai wadah yang menampung, merespon, membela, menyalurkan, membina dan mengembangkan anggotanya, baik dalam ruang lingkup nasional yang bernama Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Congress of South East Asean Librarians (Consal) untuk tingkat regional, maupun tingkat internasional yang bernama International Federation of Library Associations (IFLA), serta masih banyak forum atau organisasi yang lain.
c. Tunjangan untuk pustakawan sedikit
Pemeritah menghargai pustakawan sama halnya dengan masyarakat umum. Dari semua jenis fungsional yang ada, pustakawan berada pada “kasta” yang paling rendah, tentu saja dengan tunjangannya pun yang paling sedikit. Berikut ini merupakan perbandingan tunjangan jabatan berdasarkan jenis jabatannya, yaitu: No. Jenis Jabatan Jenjang Jabatan Tunjangan Jabatan 1 Peneliti Utama 1.118.000 2 Perencana Utama 1.118.000 3 Perekayasa Utama 1.118.000 4 Pranata Komputer Utama 1.000.000 5 Perpustakaan Utama 500.000 6 Arsiparis Utama 500.000 Sumber: diolah dari Profil Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Badan Kepegawaian Negara, 2004. Sedangkan sekarang menurut perpres nomor 47 tahun 2007 tentang jabatan fungsional pustakawan, tunjangan untuk pustakawan sudah bertambah menjadi 700.000.
d. Penampilan Pustakawan
Pustakawan dalam melayani pengunjung / pengguna perpustakaan, dituntut untuk berpenampilan semenarik mungkin, karena penampilan merupakan hal yang pertama dilihat oleh pengunjung / pengguna perpustakaan. Dengan penampilan awal yang baik, akan memberikan kesan pertama yang baik pula terhadap pengunjung / pengguna perpustakaan,sehingga akan timbul rasa kagum, simpati, dan hormat terhadap pustawawan/karyawan perpustakaan. Dengan penampilan yang buruk akan memberikan kesan yang negatif. Hal ini dikarenakan penampilan merupakan citra perpustakaan dimata pengunjung / pengguna perpustakaan. Dengan penampilan yang baik, citra atau image perpustakaan juga akan baik, demikian pula sebaliknya.
Dalam prakteknya, penampilan seseorang tidak dapat dibohongi, artinya penampilan tidak dapat dibuat-buat namun harus dihayati dan dilakukan dengan penuh keikhlasan (kerelaan), Hilangkan rasa keterpaksaan dalam melayani pengunjung/pengguna perpustakaan, karena hal ini akan mengakibatkan penampilan menjadi tidak baik.
Oliver, sandra. 2007. Strategi public relations. Jakarta: erlangga.
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2008. Dasar – dasar public relations: Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarsono, Blasius. 2006. Berkaca sebelum keluar rumah: refleksi diri pustakawan dalam Antologi kepustakawanan Indonesia (hal. 74-84). Jakarta: IPI.
__. __. Membangun citra pustakawan Indonesia. http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/membangun-citra-pustakawan-indonesia?showall=1. Diakses tanggal 27 April 2011
__. __. Citra Pustakawan. http://celotehaziz.blogdetik.com/tag/citra-pustakawan/. Diakses tanggal 27 April 2011.